Penilaian Lingkungan dan Sosial: Melengkapi informasi mengenai Perlindungan Cancun, proposal pendanaan harus menyertakan laporan uji kelayakan yang disiapkan oleh AE bersama negara tuan rumah. Laporan uji kelayakan berisi penilaian yang memaparkan cakupan aktivitas di masa lalu yang berpengaruh pada hasil konsisten dengan kebijakan GCF. Dalam konteks ini, pendaftar harus menyediakan Penilaian Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Assessment/ESA).
Tabel penilaian menggunakan evaluasi ‘lolos atau gagal’ untuk menentukan apakah proposal selaras dengan kebijakan GCF, termasuk Perlindungan Lingkungan dan Sosial (Environmental and Social Safeguards/ESS), yang saat ini menerapkan standar International Finance Corporation, kebijakan manajemen risiko, kebijakan gender, pemantauan dan evaluasi, dan praktik terlarang.
Aplikasi ‘retroaktif’ kebijakan GCF ini menjadi pertimbangan utama para pihak dalam perundingan. Kebijakan masyarakat adat, yang belum disepakati dalam GCF, tidak secara spesifik disebut, kecuali dalam catatan kaki, bahwa hal ini akan diterapkan melalui Perlindungan Cancun dan GCF ESS untuk aktivitas yang dilakukan di masa lalu.
Aplikasi ‘retroaktif’ kebijakan GCF ini menjadi pertimbangan utama para pihak dalam perundingan.
ESA harus menunjukkan bagaimana risiko lingkungan dan sosial diidentifikasi, dinilai dan dikelola, serta bagaimana aktivitas tersebut memenuhi persyaratan nasional. ESA akan dimasukkan dalam pertimbangan oleh Sekretariat dalam uji kelayakan tingkat-kedua dan oleh Independent Technical Advisory Panel (ITAP). ESA juga akan mendeskripsikan bagaimana pemangku kepentingan diidentifikasi, diberikan informasi dan dikonsultasikan, serta bagaimana mereka berpartisipasi, termasuk sorotan dan masalah yang diangkat. Mekanisme pembenahan harus dipaparkan, sekaligus pula paparan keluhan yang diterima dan solusinya.
Tidak ada transfer atau pertukaran (offsetting): Pendaftar harus memberi bukti bahwa reduksi emisi yang dibayarkan oleh GCF tidak akan ditransfer, ditawarkan untuk pembayaran, atau digunakan untuk tujuan lain, termasuk offsetting. Hasil yang dibayar tidak akan ditransfer pada GCF dan tidak lagi layak untuk pengaturan lain. Negara juga perlu menunjukkan bahwa tidak tumpang tindih klaim dengan pihak lain.
Pemanfaatan imbalan: Sebagai komponen kebijakan bervisi ke depan, proposal harus menyertakan deskripsi pemanfaatan imbalan akan konsisten dengan kebijakan GCF, termasuk ESS, kebijakan gender dan kebijakan masyarakat adat yang segera disepakati, serta memenuhi persyaratan bahwa imbalan akan digunakan untuk implementasi Komitmen Kontribusi Nasional (Nastionally Determinde Contribution/NDC), strategi nasional REDD+ dan/atau rencana dan kebijakan pembangunan rendah karbon.
Berbagai informasi akan diminta terkait pemanfaatan dana untuk berkontribusi pada aktivitas keberlanjutan REDD+ jangka panjang, antara lain NCB, serta memfasilitasi manajemen finansial, teknis dan operasi risiko sosial dan lingkungan. Negara harus memberikan deskripsi pemanfaatan imbalan, termasuk aktivitas yang akan dilakukan, pemangku kepentingan yang terlibat dan kerangka waktu, selaras dengan kebijakan GCF. Dokumentasi terkait pemanfatan imbalan juga perlu dimasukkan dalam rencana distribusi manfaat, meski tampaknya tidak wajib.
Informasi lain yang diperlukan: Informasi lain yang akan diperlukan, meliputi: informasi tambahan terkait perlindungan; indikasi pencapaian tahun berikutnya; bagaimana pendanaan berbeda berkontribusi pada pencapaian hasil untuk menjamin tidak terjadi pembayaran ganda; informasi terkait NCB; dan bagaimana negara berniat memperluas REDD+ sub-nasional menjadi nasional.
Setelah Sekretariat menyediakan uji kelayakan tingkat-kedua, ITAP akan melakukan penilaian. Penilai ITAP akan direkrut dari pakar pemanfaatan lahan, perubahan pemanfaatan lahan dan kehutanan (LULUCF) terakreditasi UNFCCC, serta pakar REDD+ terpilih. Sekretariat kemudian akan memberi rekomendasi pada Dewan, yang akan memutuskan berdasarkan pada uji kelayakan tingkat-kedua dan penilaian ITAP.
Setelah disetujui, pengaturan legal dilakukan melalui Perjanjian Aktivitas Dana (Fund Activity Agreement (FAA). GCF berhak untuk meminta pengembalian dana jika aktivitas ditemukan tidak selaras dengan persyaratan, termasuk kebijakan GCF dan berdasar dari informasi yang didapat melalui proses pelaporan yang disederhanakan. GCF juga menginvestasi pembuatan proposal.
LANGKAH BERIKUTNYA
Sekretariat akan menyusun format catatan konsep dan proposal lengkap, serta panduan untuk NDA dan AE dalam membuat pendaftaran. Diharapkan, material ini akan tersedia Desember 2017, dan kita berharap menyaksikan pembuatan proposal pada 2018.
Panduan diperlukan untuk menutupi area seperti proses pelaporan disederhanakan, serta informasi bagaimana menerapkan tabel penilaian, misalnya, untuk menjamin bahwa tiap perlindungan dinilai secara tepat dan dihormati dari transparansi, konsistensi, komprehensi dan efektivitasnya. Perlu kejelasan lebih mengenai bagaimana menilai NCB dan kekuatan GCF ketika melakukan investigasi, misalnya, kekuatan untuk melakukan kunjungan dan mendapatkan informasi rahasia. Analisis pengalaman dan kemajuan dilakukan dalam mencapai tujuan akan dilakukan dalam dua tahun berikut dan dipresentasikan pada Dewan, pada pertemuan terakhir 2019.
Tampaknya GCF akan menjadi standar langkah maju REDD+, dan oleh karena itu menjadi penting untuk meneliti, menjejak dan menganalisa cara bagaimana proses ini diimplementasikan, dan hasilnya menjadi landasan informasi bagi penyempurnaan pengembangan kebijakan pada akhir program percontohan. Tingkat dokumentasi yang berkembang melalui laporan AE, uji kelayakan Sekretariat, penilaian ITAP dan pembahasan Dewan akan memberi masukan mengenai cara berbagai negara mengimplementasikan REDD+, dan menjadi penting agar GCF menjamin informasi ini tersedia bagi publik.
Tampaknya GCF akan menjadi standar langkah maju REDD+
Ketika disampaikan pada Dewan, usulan keputusan akhir ini disambut oleh sebagian besar anggota Dewan.
Anggota Dewan dari Nikaragua menyatakan kepuasannya, bahwa keputusan ini akan menarik investasi sektor swasta dalam REDD+. Anggota dewan dari Jerman mengungkapkan harapannya bahwa GCF akan menetapkan ‘standar emas’ bagi integritas dan kekuatan lingkungan melalui REDD+ dan bahwa usulan tersebut akan terkait erat dengan potensi transformasi, termasuk penyempurnaan tingkat rujukan dan pencegahan kebocoran. Anggota Dewan dari Malaysia memandang bahwa GCF kini dalam status serius untuk menunjukkan pada dunia bahwa negara-negara mampu menurunkan emisi dengan tata kelola hutan yang baik. Sementara dari Kerajaan Inggris menyatakan bahwa hasil ini menunjukkan semangat kompromi, dan berharap pada 2019, tinjauan terjalin menjadi keputusan, dan membangun sistem lebih kuat di masa depan.
Namun, Afrika Selatan tidak mendukung keputusan ini. Perwakilan adat yang hadir sebagai pemantau, mengungkapkan kekecewaan akibat kurangnya inklusi kebijakan masyarakat adat untuk peristiwa yang terjadi di masa lalu, dan menuntut komitmen Dewan menyetujui kebijakan masyarakat adat pada pertemuan Dewan berikutnya di awal 2018, setelah penundaan pada putaran ini.