Opini

Bagaimana Mendapatkan Hak Pasar Karbon?

Apa yang harus dicari, apa yang perlu dihindari
Potret peneliti CIFOR-ICRAF tengah mengukur diameter pohon di hutan rawa gambut tropis di Kalimantan Tengah, Indonesia, sebagai bagian dari pemantauan karbon hutan. Foto oleh: Sigit Deni Sasmito/CIFOR-ICRAF

Bacaan terkait

Pasar karbon mendapatkan berbagai pujian sebagai salah satu langkah penting untuk menjawab krisis iklim, namun sekaligus juga dikecam karena dipandang sebagai upaya menyesatkan (empty greenwash). Apa pun itu, mereka memindahkan uang tunai yang besar: nilai perdagangan pasar kredit karbon global pada tahun 2022 nyaris mencapai USD 1 triliun, dan diperkirakan akan mencapai puncaknya tahun 2028 dengan nilai USD 2,68 triliun.

Pasar karbon membolehkan para individu, perusahaan, pemerintahan, dan berbagai organisasi lainnya untuk mengompensasi emisi gas karbon mereka dengan mendanai proyek-proyek yang mengurangi atau menghilangkan emisi gas rumah kaca dari atmosfer.

Persoalan etika dan implikasi dari langkah-langkah tersebut sangat kompleks. Pertama, terdapat pertimbangan-pertimbangan legitimasi ketika para pembeli membeli kredit untuk memprioritaskan pengurangan emisi mereka sendiri, yang membuat mereka dituduh melakukan “greenwashing”, dan ini menghambat ambisi penurunan emisi yang cepat dan drastis yang sangat dibutuhkan – karena tahun 2030 tinggal enam tahun lagi dan suhu planet ini telah naik 1,5 derajat Celsius pada tahun 2023.

Sementara itu, klaim sekuestrasi berbagai program kredit karbon ternyata gagal mengatasi kritik, menjadikan mandat hijau pembeli  masih dipertanyakan: raksasa minyak dan gas Shell misalnya, baru-baru ini dikritik karena menghitung lebih dari satu juta kredit karbon yang tidak sesuai dengan tujuan iklimnya.

Di Center for International Forestry Research and World Agroforestry (CIFOR-ICRAF), kami telah mengikuti pasar karbon dan proyek-proyeknya selama bertahun-tahun, yaitu sejak 2009 dengan melakukan pekerjaan terkait REDD+. Sekarang, kami telah membuat sebuah daftar prinsip-prinsip terkait keterlibatan kami di pasar karbon, yang dapat membantu mengarahkan proyek-proyek tersebut agar berdampak positif untuk masyarakat dan lanskap – serta menghindari beberapa jebakan umum yang sering terjadi di media akhir-akhir ini.

Prinsip-prinsip keterlibatan dengan pasar karbon dan program-programnya

Integritas: Mitigasi perubahan iklim di sektor produktif – termasuk energi, transportasi, perumahan, pabrik, pertanian, dan banyak lagi – seharusnya masuk prioritas tinggi; sehingga kredit karbon bisa menjadi keuntungan bersama. Jika seperti itu, hal tersebut tidak boleh mewakili apa yang disebut “hak menghasilkan polusi” bagi siapa saja yang membelinya, namun menjadi sebuah kontribusi marjinal untuk mengompensasi aktivitas apa saja yang tidak dapat dilakukan jika jejak karbon lebih rendah. Hal tersebut tidak boleh digunakan perusahaan untuk mempromosikan klaim iklim jika tanpa disertai strategi tanggung jawab iklim yang ambisius, termasuk bagi mereka yang mencari kompensasi tanpa terlebih dulu menunjukkan upaya-upaya untuk mengurangi jejak karbon mereka.

Kredibilitas: Program-program kredit karbon harus memakai metode dan target berbasis sains dan hasil yang didukung sains. Hal ini termasuk pemantauan berkelanjutan secara hati-hati tentang apa yang terjadi di hutan dan masyarakat di kawasan proyek karbon – selain juga di  perbatasan untuk memastikan bahwa penghindaran deforestasi tidak gampang digeser ke tempat lain (ini disebut sebagai “kebocoran” emisi). Perangkat dan data untuk menjalankan inisudah tersedia luas: perangkat pemetaan hutan berbasis satelit bisa menyimpan gambar-gambar deforestasi dalam skala yang lebih luas, dan riset kami seperti proyek GCS-REDD+ (Studi Komparatif Global REDD+) telah melacak secara ketat mekanisme pembagian-keuntungan untuk proyek-proyek REDD+.

Pemusatan komunitas lokal: Masyarakat yang hidup di dalam – dan bergantung pada – ekosistem yang menjadi target kredit karbon harus dilindungi dari hasil-hasil negatif yang tidak dikehendaki seperti penurunan hasil mata-pencaharian, suara, atau rasa akan tempat. Banyak pelaksana proyek tidak menganggap serius partisipasi dan keterlibatan institusi masyarakat lokal, atau belajar bagaimana menyederhanakan peraturan seperti prinsip-prinsip persetujuan atas dasar informasi awal tanpa paksaan (padiatapa). Mekanisme pasar pada dasarnya berisiko, dan investor yang lebih siap menghadapi risiko harus memastikan bahwa risiko tersebut tidak terlimpahkan ke masyarakat lokal di lokasi terpilih.

Keadilan: Setiap nilai yang muncul dari setiap proyek harus dibagi secara berkeadilan. Ini berarti harus memperhitungkan kelayakan finansial sebuah proyek – pada tingkat pasar saat ini, karbon untuk proyek penghijauan dan proyek reboisasi hanya mencakup sebagian kecil dari pembangunan proyek dan biaya manajemen. Ini berarti harus dipertimbangkan apakah proyek tersebut akan sebanding untuk peningkatan mata pencaharian peserta proyek. Keadilan bukan hanya soal pembagian kembali biaya proyek: tetapi juga harus mempertimbangkan biaya peluang dari perubahan pengelolaan lahan oleh komunitas lokal yang disyaratkan oleh kredit karbon, begitu juga dengan seluruh kemanfaatannya. Hal ini juga terkait pembagian manfaat secara adil di dalam dan di antara komunitas-komunitas yang terlibat.

Transparansi: Dalam sebuah konteks yang terus berubah, kompleks, dan terekspos; transparansi dan suara manajemen konflik kepentingan dan etika amat penting. Semakin berkembangnya pasar karbon, makin menjadikannya subyek untuk tunduk pada pengawasan yang semakin intensif dan tuntutan peraturan. Dengan demikian, proyek-proyek karbon harus siap dibeberkan dan terbuka terhadap kritik sepanjang waktu.

Tata kelola yang baik: Amat penting untuk mendapatkan kejelasan tentang kepemilikan lahan, pohon, dan semua aset investasi lainnya; untuk mengembangkan kebijakan yang jelas tentang pengambilan keputusan dan pembagian manfaat; untuk memiliki proses yang eksplisit dan perangkat partisipatoris yang memadai untuk memastikan suara dari para partisipan diberdayakan dan dipertimbangkan di setiap pengambilan langkah; dan untuk memastikan bahwa padiatapa serta perlindungan sosial dan lingkungan sudah siap.

Dengan berbagai kerumitan dan tantangannya, pasar karbon adalah salah satu jalan – dari banyak jalan – untuk melakukan perubahan yang sangat dibutuhkan dalam rangka menilai jasa ekosistem penting yang kontribusinya perlu diinternalisasi dalam ekonomi riil. Jika dirancang, dieksekusi, dan dipantau dengan baik; pasar karbon dapat mencapai tujuannya. Kami telah memiliki prinsip, perangkat, dan pendekatan yang menyeluruh yang sedang dijalankan untuk melestarikan dan memulihkan ekosistem, sekaligus meningkatkan mata-pencaharian masyarakat yang hidupnya bergantung pada ekosistem. Kami hanya perlu memanfaatkannya.

Kebijakan Hak Cipta:
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org