Tanpa kejelasan data, kita tidak dapat mengukur akurasi keberhasilan upaya konservasi hutan. Pilar Valbuena/CIFOR

Keakuratan data akan menjadi penentu terlaksananya kredit karbon dan skema pembayaran konservasi hutan lain-lain. Demikian dikatakan direktur penelitian Universitas James Cook Australia.

“Jika kita berbicara mengenai pembayaran karbon untuk konservasi hutan, kita perlu tahu angka dasar kerusakan atau degradasi hutan di negara tersebut, dan kemudian berapa angka penurunannya di masa depan,” kata Bill Laurance, Direktur Pusat Ilmu Pengetahuan Lingkungan Hidup dan Keberlanjutan dalam sebuah wawancara di Forum Bentang Alam Global di Paris beberapa waktu lalu.

Laurance mencatat, kemampuan menunjukkan keberhasilan akan menjadi  magnet bagi investasi.

“Kita tidak akan bisa membuat orang menanamkan modal pada karbon atau jenis pembayaran lain untuk konservasi hutan jika kita tidak mempunyai data yang menunjukkan dampak dan manfaatnya,” katanya.

“Kita pasti memilih investasi yang  lebih aman dan lebih siap.”

Kemajuan tekonologi dan ketersediaan data juga merupakan investasi yang sangat berpengaruh untuk pemantauan dan konservasi hutan.

“Memiliki teknologi satelit yang baru itu sangat luar biasa. Dan yang terpenting adalah membuat semua data bebas dan tersedia bagi setiap orang,” katanya.

“Inilah kekuatan sejatinya. berinvestasi untuk hal seperti ini dan kemudian menyebarkannya pada setiap orang. Ini yang benar-benar kita perlukan.”

Saksikan wawancara lengkap dengan William Laurance di sini.