Liputan Khusus

Pelaku bisnis Indonesia mendukung ekonomi hijau

Pembangunan ekonomi harus didasarkan sistem keberkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan dan keadilan, sekaligus mengurangi risiko lingkungan.
Bagikan
0
Ekspansi industri yang diperkirakan akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen pada tahun 2014. Dokumentasi photo oleh Henri Ismail

Bacaan terkait

Ekspansi industri diperkirakan akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen pada tahun 2014. Dokumentasi photo oleh Henri Ismail

JAKARTA, Indonesia (29 April 2011) — Pelaku bisnis Indonesia berkomitmen untuk bekerja sama mewujudkan ekonomi hijau, diawali dengan penandatanganan deklarasi untuk memperbaiki peningkatan kebijakan lingkungan hidup dalam praktik bisnis yang diserahkan kepada Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia.

“(Konsep) ekonomi hijau harus menjadi solusi. Pembangunan ekonomi Indonesia harus didasarkan pada (sistem) berkelanjutan yang akan meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial, sekaligus untuk mengurangi risiko lingkungan,” kata Hatta.

Deklarasi yang ditandatangani pelaku bisnis dan ahli ekonomi terkemuka menyatakan dukungan dalam enam bidang utama, termasuk kebijakan nol deforestasi (net zero deforestation); mengurangi intensitas pemakaian sumber daya melalui investasi di alternatif-alternatif yang efisien secara; mempromosikan praktik bisnis berkelanjutan; mendukung program perlindungan hutan; berinvestasi dan mempromosikan perencanaan kota dan penggunaaan lahan yang berkelanjutan; serta mendukung pola konsumsi berkelanjutan.

Deklarasi tersebut disampaikan kepada Hatta setelah sambutannya pada acara Business for Environment (B4E) di Jakarta. Menko berbicara tentang tantangan perekonomian Indonesia dan perlunya menyeimbangkan kebutuhan ekologi dan lingkungan dengan ekspansi industri yang diperkirakan akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen pada tahun 2014.

Menko juga mendesak perusahaan – perusahaan untuk berbuat lebih banyak untuk mengurangi emisi karbon, lebih dari melalui penggunaan energi alternatif yang efisien.  Ia menghimbau pelaku bisnis untuk memasukkan prinsip keberlanjutan lingkungan hidup dalam model business-as-usual dengan berinvestasi di industri karbon rendah dan memperbaiki pengelolaan sumber daya.

Dukungan pelaku bisnis ini sangat tepat waktu karena pada saat yang sama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengumumkan rencana kerja sama pemerintah dengan dengan sektor industri untuk memanfaatkan lebih dari 25 juta hektar lahan rusak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan Hak Cipta:
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org