Analisis

Mencari kesetaraan ruang peran bagi mangrove

Hutan mangrove mempunyai peranan kunci ekologis. Banyak keunikan yang dimiliki untuk membantu bertahan hidup.
Bagikan
0
Tabel Ketinggian Permukaan Batang (rSETs) memantau perubahan ketinggian permukaan untuk lebih memahami peran mangrove menghadapi kenaikan permukaan laut. Hanggar Prasetyo/Foto Universitas Udayana

Bacaan terkait

BOGOR, Indonesia – Untuk mempersiapkan  naiknya permukaan laut, yang pertama kali Anda harus tahu adalah dimana permukaan laut. Di Asia, hutan lebat mangrove terlihat datar, namun sesungguhnya ada gradien tersembunyi di dalamnya. Saat Anda bergerak dari laut ke daratan, jumlah garam laut yang terlarut dalam air berkurang. Salinitas air laut menjadi lebih rendah dan lebih payau, saat air laut tercampur dengan air tawar dari sungai dan sumber air daratan lainnya.

Bila ketinggian air laut meningkat, untuk melakukan sesuatu yang bermakna guna mendapatkan hasil-hasil, kita perlu tahu beberapa detil di mana tinggi air laut saat ini, atau waktu itu

Berubahnya ketinggian permukaan laut termasuk dalam ukuran sentimeter, dan gradien salinitas yang tersembunyi juga akan berubah-ubah. Tanaman mangrove berakar di air. Tanaman ini cepat beradaptasi dengan salinitas dan frekuensi pasang surut air laut karena gelombang. Terdapat lusinan spesies dan beragam mekanisme pertahanan.

Banyak keunikan yang dimiliki untuk membantu bertahan hidup. Ada akar aerial khusus yang mengekstraksi oksigen dari udara. “Pompa pneumatofor” ini memungkinkan mangrove mengembangkan sedimen ‘anoksi’, ketika oksigen susah didapat atau tidak ada.

Tanaman memposisikan dirinya di pinggiran atau di dalam, bergantung pada kapasitas adaptif. Beberapa tidak bisa bertahan jika air terlalu asin, atau terlalu tawar.

Hutan mangrove mempunyai peranan kunci ekologis. Struktur akar berperan sebagai penahan sedimen dan melindungi bagian dalam dari gelombang besar, terjangan badai. Ia juga melindungi dari kenaikan permukaan laut masa.

Jika permukaan laut naik, untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, kita perlu tahu beberapa detil dimana permukaan laut itu berada saat ini, atau waktu dulu. Kita juga perlu tahu bagaimana mangrove berperan, dan bereaksi terhadap gelompang dan pergerakan sedimen. Ini tidak seluruhnya jelas. Di Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR), kami menginisiasi proyek yang bisa memberikan data baru soal ini…

Catatan Editor: Artikel ini merupakan ringkasan artikel utuh yang tersedia di situs International Union of Forest Research Organizations (IUFRO). Untuk membaca keseluruhan artikel – dan memberikan suara Anda untuk artikel ini dalam kompetisi blog menjelang IUFRO World Congress pada Okober 2014 — klik di sini.

Kebijakan Hak Cipta:
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org
Topik :   Restorasi Lahan Gambut

Lebih lanjut Restorasi or Lahan Gambut

Lihat semua