Tentang penulis
Monica Evans is a writer and community development practitioner based in Aotearoa New Zealand. Since completing her Masters in Development Studies in 2010, she has worked on environmental and community development projects in NZ, the Pacific and Latin America. She's particularly passionate about participation, creativity and well-being, and has a keen interest in ecology and sustainability. She lives in a small town on New Zealand's wild West Coast, where she teaches dance, grows vegetables and tends to her pet alpacas.
Oleh penulis
Berita
- 26 Okt 2022
Di Indonesia, Pongamia yang Kaya Minyak Menarik Perhatian karena Mudah Tumbuh
Para ilmuwan menemukan berbagai potensi pongamia yang dapat mengisi bahan bakar jet hingga meningkatkan kualitas kopi
Berita
- 3 Okt 2022
Tetap dalam Jalur Kelapa Sawit Berkelanjutan ketika Krisis Melanda
Tantangan iklim, pangan, dan energi untuk penghijauan komoditas penting
Berita
- 12 Sep 2022
Bagaimana Cara Memantau Lahan Gambut Secara Holistik… dan Praktis
Para peneliti berbicara mengenai kriteria dan indikator standar untuk memantau proses restorasi lahan gambut
Liputan Acara
- 7 Sep 2022
Menempatkan Kelapa Sawit Berkelanjutan dalam Agenda Pemulihan G20
Para pemangku kepentingan mengeksplorasi prioritas pada dialog di Desember
Berita
- 2 Sep 2022
“Ternyata Bisa Dilakukan”: Sejumlah Perspektif mengenai Laporan Terbaru Status Hutan Dunia dalam Konteks Indonesia
Para ilmuwan berbagi wawasan mengenai keberhasilan nasional menurunkan deforestasi dan area kunci untuk fokus di masa depan
Berita
- 26 Agt 2022
Sains untuk Tingkat Emisi Rujukan Hutan
Langkah selanjutnya dalam penghitungan gas rumah kaca Indonesia
Berita
- 26 Agt 2022
Sains untuk Tingkat Emisi Rujukan Hutan
Liputan Acara
- 8 Agt 2022
Dapatkah Platform dan Kemitraan Multipemangku Kepentingan Memenuhi Janji Mereka?
Ilmuwan menelaah efektivitas platform dan kemitraan multipemangku kepentingan
Analisis
- 1 Agt 2022
Kegagalan Sistem Pangan. Mampukah Hutan dan Pepohonan Mendukung Diet yang Lebih Baik untuk Semua?
Para peneliti mendesak untuk memperluas inklusi hutan dan pepohonan dalam transformasi sistem pangan global