Bagikan
0

Keanekaragaman hayati sedang mengalami krisis. Lebih dari satu juta spesies terancam punah, menjadikan upaya perlindungan alam sebagai perlombaan melawan waktu. Para ahli konservasi tidak hanya melakukan penelitian dan merumuskan kebijakan, tetapi juga berupaya memperoleh pendanaan untuk mendukung langkah-langkah pelestarian. Tanpa dukungan finansial yang memadai, bahkan strategi konservasi terbaik sekalipun tidak akan membuahkan hasil.

Berbagai pihak telah mengembangkan pendanaan konservasi sebagai instrumen penting untuk menjembatani kesenjangan ini. Mereka menciptakan beragam mekanisme keuangan inovatif, seperti kredit keanekaragaman hayati, pasar karbon, dan pembayaran jasa ekosistem (PES), guna mendukung perlindungan alam sekaligus memastikan keberlanjutan mata pencaharian masyarakat yang bergantung pada ekosistem sehat. Namun, banyak orang masih belum memahami cara kerja mekanisme ini serta pentingnya peran yang dimilikinya.

Jadi, apa yang dimaksud dengan pendanaan konservasi? Bagaimana mekanismenya? Dan mengapa hal ini begitu penting? Kini saatnya menguji pengetahuan Anda.

Perkebunan Bolaina dalam sistem agroforestri. Foto oleh Juan Carlos Huayllapuma / CIFOR-ICRAF.

/8

1 / 8

Category: BAGIAN 1: Memahami Pendanaan Konservasi

Pendanaan konservasi merujuk pada berbagai mekanisme dan strategi keuangan yang dirancang untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati serta pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan. Bidang ini mencakup pendekatan inovatif seperti kredit keanekaragaman hayati, pembayaran jasa ekosistem (PES), dan program penggantian kerugian karbon. Pemahaman yang baik terhadap instrumen-instrumen ini sangat penting dalam menghadapi krisis keanekaragaman hayati global serta mencapai target ambisius, seperti target 30x30, yang bertujuan melindungi 30% daratan dan lautan di dunia pada tahun 2030.

1. Manakah pernyataan berikut yang paling tepat mendefinisikan pendanaan konservasi?

2 / 8

Category: BAGIAN 1: Memahami Pendanaan Konservasi

Pendanaan konservasi merujuk pada berbagai mekanisme dan strategi keuangan yang dirancang untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati serta pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan. Bidang ini mencakup pendekatan inovatif seperti kredit keanekaragaman hayati, pembayaran jasa ekosistem (PES), dan program penggantian kerugian karbon. Pemahaman yang baik terhadap instrumen-instrumen ini sangat penting dalam menghadapi krisis keanekaragaman hayati global serta mencapai target ambisius, seperti target 30x30, yang bertujuan melindungi 30% daratan dan lautan di dunia pada tahun 2030.

2. Menurut Anda, seberapa penting pendanaan untuk mencapai target keanekaragaman hayati global, seperti tujuan 30x30?

3 / 8

Category: BAGIAN 2: Peran Masyarakat Lokal

Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (IPLC) berperan penting dalam konservasi keanekaragaman hayati melalui pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan, pelestarian pengetahuan tradisional, serta keterlibatan dalam berbagai inisiatif pendanaan konservasi. Agar efektif, mekanisme pendanaan konservasi harus mengakui kontribusi mereka dan memastikan akses yang adil terhadap pendanaan serta proses pengambilan keputusan.

3. Bagaimana Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (IPLC) berkontribusi terhadap pendanaan konservasi?

4 / 8

Category: BAGIAN 2: Peran Masyarakat Lokal

Masyarakat Adat dan Komunitas Lokal (IPLC) berperan penting dalam konservasi keanekaragaman hayati melalui pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan, pelestarian pengetahuan tradisional, serta keterlibatan dalam berbagai inisiatif pendanaan konservasi. Agar efektif, mekanisme pendanaan konservasi harus mengakui kontribusi mereka dan memastikan akses yang adil terhadap pendanaan serta proses pengambilan keputusan.

4. Bagaimana alat pendanaan konservasi seperti kredit keanekaragaman hayati dapat memberikan manfaat bagi masyarakat lokal?

5 / 8

Category: BAGIAN 3: Alat dan Teknologi Inovatif

Kemajuan teknologi, seperti eDNA, kamera jebakan, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), merevolusi pemantauan keanekaragaman hayati serta pendanaan konservasi. Alat-alat ini meningkatkan efisiensi, akurasi, dan efektivitas biaya dalam pengumpulan data, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan alokasi sumber daya yang lebih tepat sasaran.

5. Bagaimana teknologi dan pengetahuan ekologi tradisional dapat bekerja sama dalam pendanaan konservasi?

6 / 8

Category: BAGIAN 3: Alat dan Teknologi Inovatif

Kemajuan teknologi, seperti eDNA, kamera jebakan, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), merevolusi pemantauan keanekaragaman hayati serta pendanaan konservasi. Alat-alat ini meningkatkan efisiensi, akurasi, dan efektivitas biaya dalam pengumpulan data, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih baik dan alokasi sumber daya yang lebih tepat sasaran.

6. Apa peran metrik keanekaragaman hayati dalam pendanaan konservasi?

7 / 8

Category: BAGIAN 4: Tantangan dan Peluang

Meskipun pendanaan konservasi memiliki potensi yang sangat besar, beberapa hambatan masih menghambat efektivitasnya. Tantangan utama meliputi keterbatasan pendanaan, dukungan kebijakan yang lemah, serta rendahnya kesadaran pemangku kepentingan. Mengatasi hambatan-hambatan ini memerlukan upaya terkoordinasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal untuk menciptakan ekosistem investasi yang mendukung keberlanjutan konservasi.

7. Apa hambatan utama dalam meningkatkan pendanaan konservasi secara global?

8 / 8

Category: BAGIAN 4: Tantangan dan Peluang

Meskipun pendanaan konservasi memiliki potensi yang sangat besar, beberapa hambatan masih menghambat efektivitasnya. Tantangan utama meliputi keterbatasan pendanaan, dukungan kebijakan yang lemah, serta rendahnya kesadaran pemangku kepentingan. Mengatasi hambatan-hambatan ini memerlukan upaya terkoordinasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat lokal untuk menciptakan ekosistem investasi yang mendukung keberlanjutan konservasi.

8. Bagaimana potensi pendanaan konservasi dalam mengatasi hilangnya keanekaragaman hayati dan perubahan iklim?

Your score is

The average score is 100%

0%

Kebijakan Hak Cipta:
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org
MENU CLOSE ×