hide menu   
FORESTS NEWS

Liputan Khusus   /   24 Mei 2024

Mengasah Kemampuan Manajemen Bentang Alam dengan Gim Digital

Landscape game. Photo by Prasetya Iriawan/CIFOR-ICRAF

Perangkat inovatif yang mengedukasi sekaligus mendorong keterlibatan penduduk dunia makin krusial pada era yang ditandai oleh cepatnya perubahan lingkungan dan meningkatnya tantangan ekologis. Dalam kondisi ini, Landscape Game 2 lahir sebagai terobosan yang menggabungkan hiburan dan edukasi, serta didesain mensimulasikan kompleksitas isu manajemen bentang alam dalam format dinamis dan interaktif.

Gim strategi digital ini dikembangkan melalui kolaborasi antara Center for International Forestry Research and World Agroforestry (CIFOR-ICRAF) dan IPB University berkolaborasi dengan Studio Agate. Dalam gim ini, ditawarkan wawasan mengenai praktik manajemen bentang alam berkelanjutan terkoneksi dengan pemain di seluruh dunia.

Landscape game. Photo by Prasetya Iriawan/CIFOR-ICRAF
Landscape game. Photo by Prasetya Iriawan/CIFOR-ICRAF
Landscape game. Photo by Prasetya Iriawan/CIFOR-ICRAF
Landscape game. Photo by Prasetya Iriawan/CIFOR-ICRAF

Dibuat sebagai board game pada 2008, edisi pertama Landscape Game merupakan perangkat edukasi praktis yang didanai Uni Eropa, dan dikembangkan dalam kemitraan dengan Pusat Penelitian Pertanian untuk Pembangunan Internasional  Prancis (CIRAD). Setelah bertahun-tahun, peningkatan popularitasnya mengharuskan evolusi, dan versi digital (Landscape Game 2) lahir.

Belajar dari gim strategi ikonik, seperti Monopoli dan SimCity, Landscape Game 2 menyatukan realitas ekonomi, pertanian, dan elemen perencanaan kota, melibatkan pemain dalam multi faset aspek manajemen bentang alam. Gim tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi, memfokuskan pada pemanfaatan lahan berkelanjutan, menyeimbangkan tujuan ekonomi dan lingkungan, serta mengelola bencana alam melalui perencanaan strategis dan eksekusi.

Gim menawarkan platform unik bagi pemain untuk berperan sebagai pengambil kebijakan, konservasionis, dan manajer lahan. Lanskap digitalnya meliputi beragam ekosistem dengan karakteristik alam berbeda, seperti sungai, topografi, dan kondisi iklim. Pemain bergerak di berbagai medan tersebut, mengoptimalkan pemanfaatan lahan sambil menyeimbangkan manfaat ekonomi dan konservasi lingkungan. Gim ini didesain seputar beberapa tujuan kunci: menjaga kredit karbon di atas ambang minimum untuk mencegah bencana ekologi, memaksimalkan produktivitas lahan, dan mewujudkan keberlanjutan ekonomi.

 

Meski mekanika gim bersifat langsung, namun tetap strategis. Pemain memulai dengan memilih satu bentang alam dan menetapkan preferensi bagi limit giliran dan waktu operasi. Setiap giliran dibagi menjadi tiga tahap: Mengungkap, Beraksi, dan Hasil. Pemain menawar lahan, membangun properti, dan menjual komoditas. Tantangan kebijakan dan tuntutan pasar global dalam Gim mempertajam nilai kompetitif, mengharuskan pemain cepat beradaptasi pada perubahan kebijakan lingkungan dan harga komoditas. Gim mengkoneksikan pemain di seluruh dunia, memperkuat kolaborasi lingkungan untuk bertukar strategi dan pengetahuan. Fitur ini penting dalam mengembangkan pemahaman lebih mengenai isu ekologi global dan memperkuat keharusan aksi kolektif dalam manajemen lanskap.

 

Inti Landscape Game 2 ini tentu saja bagian edukasi. “Waktunya tepat; gim ini menghubungkan masyarakat secara global dan memberi pemahaman penting mengenai isu bentang alam yang kita hadapi saat ini,” kata Herry Purnomo, ilmuwan senior CIFOR-ICRAF. “Tadi malam, saya menyalakan televisi, saya melihat banjir di Demak dan Semarang, di pesisir utara Jawa,” katanya. “Kemudian saya melihat longsor di Sumatra Barat. Pekan lalu, saya lihat kebakaran [hutan] di California. Sekarang saatnya belajar mengapa bencana alam terjadi.”

 
Game testing and workshop of the Landscape Game 2, a collaborative effort between the GCRF Trade, Development and Environment Hub (TRADE Hub), IPB University, and Agate Studio. This game aims to promote the understanding of the landscape approach and sustainability. Photo by CIFOR-ICRAF

Gim memodelkan skenario nyata yang menyoroti konsekuensi dari buruknya manajemen lahan dan manfaat praktik berkelanjutan. Mengintegrasikan AI dan konektivitas internet, ditawarkan simulasi realistis dinamika pasar dan respon ekologis, sehingga menjadikannya perangkat terdepan dalam memahami dan mengatasi krisis iklim global.

“Kita bersama, seluruh dunia tengah berjuang melawan krisis iklim, dan gim ini menjadi satu jalan memahami mengapa krisis terjadi – dan bagaimana memitigasinya,” kata Purnomo. “Sekarang era internet, dan saatnya memetik kuasa teknologi.”


Ucapan terima kasih

Landscape Game 2 didanai oleh Dana Riset Tantangan Global dari Badan Riset dan Inovasi Inggris dan didukung oleh kontribusi dari Walmart Foundation, serta kontributor lain. Gim ini dapat diunduh di wilayah tertentu dan kompatibel pada berbagai platform digital, dalam menjamin keluasan aksesibilitas dan dampak.

Pengembang cerita: Nabiha Shahab | Produksi video: Aris Sanjaya | Desain web: Gusdiyanto | Koordinator: Budhy Kristanty

Copyright policy:
We want you to share Forests News content, which is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). This means you are free to redistribute our material for non-commercial purposes. All we ask is that you give Forests News appropriate credit and link to the original Forests News content, indicate if changes were made, and distribute your contributions under the same Creative Commons license. You must notify Forests News if you repost, reprint or reuse our materials by contacting forestsnews@cifor-icraf.org.