Anggota Kelompok Pengrajin Ketak menggunakan keterampilan menenun keranjang setelah lokakarya di Lombok
Dipimpin oleh Tim Peneliti ICRAF, Kanoppi juga mendukung petani kecil dalam mempraktikkan agroforestri, termasuk menggabungkan pohon buah-buahan dan tanaman obat seperti jahe dan kunyit.
Peternakan lebah juga berpotensi dengan pengembalian bernilai tinggi, yang memanfaatkan populasi lebah trigona asli yang tidak menyengat (Trigona sp.), dan menawarkan manfaat yang jelas untuk pemeliharaan dan perluasan keanekaragaman hayati lokal.
Untuk itu, “Kanoppi telah memfasilitasi pengembangan Pusat Pembelajaran Trigona, di mana calon peternak lebah dapat mempelajari teknik budi daya lebah, dan trik-trik dari perdagangan serta manajemen bisnisnya.” kata Muktasam Abdurrahman dari Universitas Mataram, yang berkolaborasi dengan Syafrudin Syafii, Koordinator Lapangan untuk Tim Kebijakan Kanoppi.
“Ada tiga produk dari Budidaya Lebah Trigona yaitu madu, propolis, dan serbuk sari,” kata Juraidin, Kepala Pusat Pembelajaran Trigona, serta Kelompok Komunitas Hutan Batu Padewa.
“Produk utama ini adalah dasar untuk rencana kerja dalam koperasi kami, dan akan menjadi kegiatan bisnis utama di bawah program kehutanan sosial. Kami akan mengatur generasi muda yang lulus dari sekolah menengah dan universitas untuk mengelola bisnis ini.”
Juraidin, Ketua Trigona Learning Centre, mendemonstrasikan teknik beternak lebah di Desa Pelat
Madu hutan dari lebah Apis dorsata bees di area hutan Sumbawa