Isu terhangat 2016 tentang pendekatan bentang alam, kehutanan hingga perubahan iklim. Aris Sanjaya/CIFOR

Sepanjang tahun 2016, Direktur Jenderal CIFOR Peter Holmgren berbagi pandangannya mengenai kehutanan, perubahan iklim dan pembangunan, serta mengapa ia menjadi pionir ‘pendekatan bentang alam’.

Di bawah ini, kami memilihkan kolom-kolom terbaiknya.

1. Kehutanan dalam era baru pembangunan

“Kita perlu mendefinisikan kembali ‘kehutanan’ pada makna ‘segenap kontribusi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui hutan dan pohon’.”

2. Menggabungkan beragam manfaat bentang alam produktif untuk tujuan iklim dan pembangunan terintegrasi

“Sektor lahan akan menjadi kunci dalam mencapai target suhu di bawah 2 atau 1,5 derajat yang disepakati di Paris. Hal ini jelas merefleksikan tujuan jangka panjang emisi nol bersih, Pasal 5, dan Pembukaan Perjanjian. Namun, peran ini tidak terbatas pada hutan atau pertanian secara terpisah, tetapi seluruh bentang alam.”

3. Solusi perubahan iklim: Berkonsentrasi lebih dari sekadar isu emisi GRK

“Mendapatkan solusi secara holistik menjadi jantung dari apa yang dikenal sebagai ‘pendekatan bentang alam’ dan gerakan global yang muncul di seputarnya. Terminologi ini belum dikenal di luar lingkaran pembangunan, tetapi kini sudah saatnya dipahami, karena setiap rentang lahan atau laut yang tersentuh oleh manusia membentuk jutaan bentang alam di planet ini.”

4. Penelitian Hutan, Pohon & Agroforestri melangkah maju satu tahap (2017-2022)

“Program Penelitian Hutan, Pohon dan Agroforestri (FTA) CGIAR adalah program penelitian internasional terbesar di bidangnya. Pada 2015, lebih dari 200 peneliti FTA menghasilkan lebih dari 600 publikasi FTA, dengan 80% di antaranya dapat diakses bebas. Lebih dari 50.000 orang dilatih, dan masyarakat luas dijangkau melalui kegiatan, situs-web dan media sosial.”