JAKARTA, Indonesia — Hilangnya hutan justru tidak membantu keamanan pangan di Indonesia, demikian menurut pejabat tinggi Program Pangan Dunia (WFP), lembaga asistensi pangan Perserikatan Bangsa Bangsa.
Rantai suplai makanan Indonesia terfokus pada beras, jagung dan sereal kaya energi lain namun rendah nutrisi, kata Myrta Kaulard, yang hingga akhir-akhir ini adalah direktur negara WFP Indonesia.
Pangan berbasis hutan, di pihak lain, menawarkan beragam jenis pangan dan nutrisi. Dengan hilangnya hutan, “apa yang kita lihat adalah hilangnya tradisi sangat sehat,” kata Kaulard dalam sebuah wawancara dengan Terry Sunderland, Ilmuwan Utama Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR). (Saksikan wawancara penuh dalam video di atas, dalam Bahasa Inggris.)
“Orang masih tinggal dalam lingkungan terisolasi, bergantung pada pengetahuan tradisional… memiliki level nutrisi jauh lebih baik di anak-anak mereka daripada orang yang tinggal di wilayah kota dan kelas menengah,” kata Kaulard. “Hal ini karena melalui pengetahuan tradisional mereka, mereka dapat mengakses kekayaan dan keragaman nutrisi luar biasa di hutan.”
Tingkat malnutrisi tetap tinggi di Indonesia, sekitar sepertiga anak-anak mengalami defisiensi pertumbuhan karena tidak cukup nutrisi.
Kaulard berpidato pada Konferensi Tingkat Tinggi Hutan Asia, dimana peran lanskap hutan bagi ketahanan pangan menjadi salah satu tema utama konferensi.
Penelitian terbaru CIFOR di Afrika menyatakan bahwa anak yang tinggal di wilayah dengan lebih banyak tutupan pohon lebih memiliki asupan beragam dan bernutrisi seiring meningkatnya konsumsi buah, sayur dan daging hewan liar. Hasil awal mengindikasikan keterkaitan sama di Indonesia.
Presentasi — efek tutupan pohon pada nutrisi anak
Dengan adanya kaitan kuat antara hutan dan pertanian – serta bahwa semakin banyak hutan ditebang atas nama keamanan pangan – sebuah “pendekatan lanskap” terhadap keamanan pangan yang mempertimbangkan hutan dan pertanian secara bersama, tidak dibedakan dan dipisahkan, makin mendapat sokongan.
Kesadaran terhadap keterkaitan hutan dan pertanian berkembang, kata Kaulard. “Terdapat kebutuhan untuk benar-benar membangun kesadaran lebih luas dan fokus pada lebih banyak sumber daya, penelitian, pengembangan dan inovasi di wilayah ini” dalam rangka menyeimbangkan keamanan pangan dan hutan.
“Dapatkah Anda bayangkan dunia tanpa hutan?” katanya. “Mungkin akan seperti bulan – dapatkah kita tinggal di bulan? Dapatkah kita makan selama di bulan? Dapatkan kita sejahtera?”
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org
Bacaan lebih lanjut
VIDEO: CIFOR research on the effect of tree cover on child nutrition in Indonesia
The Contribution of Forests and Trees to Sustainable Diets
Food security and nutrition: the role of forests
Study highlights link between tree cover and nutrition in children
Examples in Asia lend weight to policy link for forests, farms
Case in Kalimantan points to progress in protecting forests for food security
Will there be enough food? Thoughts on the IPCC WGII report
Report: Cultural constraints, dearth of data limit forests’ role in food security
Scientists aim to pinpoint role of forests in battle against “hidden hunger”