Vincent Gitz – insinyur hutan, ilmuwan sumber daya alam, dan ahli ekonomi – membawa latar yang kaya dan bervariasi pada peran barunya di kantor Pusat Penelitian Kehutanan Internasional dan Agroforestri Dunia (CIFOR-ICRAF) Amerika Latin di Lima, Peru.
Dengan pengalaman luas dalam penelitian, kebijakan, dan antarmuka sains dan pengambilan keputusan, Gitz telah memimpin inisiatif penting, termasuk mengkoordinasikan Panel Tingkat Tinggi Ahli Keamanan Pangan dan Nutrisi FAO (HLPE), serta Program Riset CGIAR mengenai Hutan, Pohon, dan Agroforestri (FTA). Kepindahannya ke Peru bertujuan memperkuat tim sains di Peru dan Brasil.
Dalam wawancara berikut, Gitz menyoroti kondisi kontras antara melimpahnya sumber daya Amerika Latin dan potensi serta relatif rendahnya dukungan dari asistensi resmi pemerintah (ODA) dibanding wilayah lain, serta berbagi perspektif mengenai jejak organisasi di Amerika Latin.
T: Peluang apa yang dapat diberikan pohon, hutan dan solusi berbasis alam bagi Amerika Latin?
J: Amerika Latin adalah benua yang sangat kaya, hutan dan pohon bisa memainkan peran kunci dalam menentukan apakah wilayah ini dan negara-negara di dalamnya berada dalam jalan pembangunan berkelanjutan. Area hutan sangat luas – 46,5% dari total area lahan pada 2020 – meski menurun. Sekitar 26% Amazon berada dalam kondisi terus terganggu, termasuk degradasi hutan, deforestasi dan kehilangan habitat. Selain itu, meski menutupi hanya 13% permukaan dunia, Amerika Latin berkontribusi 25% emisi dari perubahan penggunaan lahan selama dekade terakhir.
Wilayah ini memiliki bagian tertinggi hutan lindung (31% dibanding rata-rata global 18%) namun persentase terendah (18%) dalam rencana manajemen jangka panjang. Secara sosial, sekitar sepertiga populasi hidup di bahwa garis kemiskinan (201 juta orang), menghadapi isu ketidakadilan akses nutrisi, pangan, dan ketimpangan pendapatan signifikan. Populasi adat di Amerika Latin dan Karibia sangat substansial – mendekati 60 juta orang – dengan 3-7 juta orang tinggal di dalam hutan. Di sini juga merupakan wilayah krusial bagi pertanian global, meski bukan menjadi target utama ODA, yang memprioritaskan Afrika dan, pada tingkat lebih rendah, Asia.
T: Bagaimana awalnya Anda terlibat dengan isu Amerika Latin?
J: Dua puluh tahun lalu, sebagai koordinator riset Pusat Riset Pertanian Prancis untuk Pembangunan Internasional (CIRAD), saya ditugasi mengembangkan model asesmen ko-pembangunan terintegrasi bermitra dengan Global Selatan, yang digunakan oleh Panel Perubahan Iklim Antar-Pemerintah (IPCC) untuk mengeksplorasi konsekuensi ekonomi dan skenario penggunaan lahan terkait emisi GRK.
Pada saat itu, model-model tersebut secara dominan dibangun di Global Utara, yang menimbulkan masalah relevansi terkait representasi secara akurat ekonomi, penggunaan lahan dan sistem produksi di Selatan. Hal ini membawa tim kami bergabung dengan program perencanaan energi (PPE) di Universitas Federal Rio de Janeiro di Brasil, mengembangkan model IMACLIM-R, yang masih digunakan dan dimiliki bersama oleh dua lembaga ini.
Filosofi ko-pemilik dan ko-pengembangan dengan mitra nasional Global Selatan adalah sesuatu yang sepenuhnya dianut kita di CIFOR-ICRAF, karena menjadi kunci legitimasi, kredibilitas, dan efektivitas aksi kita.
T: Anda memimpin program riset hutan, pohon, dan agroforestri terbesar di dunia. Bagaimana awal perjalanan riset Anda di area ini?
J: Saya memulai perjalanan riset saya di bidang ekonomi dan sains perubahan iklim, hutan, dan penggunaan lahan, mengeksplorasi lokasi dan waktu terbaik memanfaatkan hutan dan perkebunan dalam menyerap karbon dari atmosfer. Saya kemudian masuk pada isu pertanian dan keamanan pangan, pertama kali bekerja sebagai penasihat Menteri Pertanian Prancis, kemudian beberapa tahun di FAO untuk HLPE dan Komite Keamanan Pangan Dunia (CFS), dan kembali ke Prancis dengan tugas pada program pangan nasional.
Kemudian, pada 2017, saya kembali pada riset hutan dan pemanfaatan lahan untuk pembangunan. Riset jenis ini dilakukan di lembaga seperti CIFOR-ICRAF, tidak hanya soal publikasi makalah untuk memajukan pengetahuan, tetapi lebih mengembangkan solusi aplikabel, dapat dikerjakan, dan dapat dikembangkan bagi pelaku, pengambil keputusan dan masyarakat di lapangan.
T: Apa topik utama yang menjadi fokus riset Anda?
J: Saya tertarik pada dua aspek utama: mengidentifikasi kesenjangan kunci kebijakan yang menghambat pembangunan berkelanjutan di sektor kita, serta menghubungkan sektor pendanaan dan swasta atas apa yang kita lakukan. Dua aspek ini saling melengkapi, kita sering memiliki solusi teknis yang tepat, tetapi terhambat lingkungan pendukung. Kita bertujuan membantu pemerintah menyusun kebijakan dan insentif yang tepat, dan membuat investasi yang tepat, dalam menyempurnakan dan secara penuh meningkatkan peran dan kontribusi hutan dan pohon di lanskap serta di sepanjang rantai nilainya untuk mengatasi sejumlah tantangan kompleks.
Secara khusus saya tertarik pada isu di seputar pengembangan ekonomi bio-sirkular. Ia menawarkan peluang menciptakan ekonomi dari nilai hutan tegak, keragaman perkebunan, dan biodiversitas menakjubkan pohon yang ditanam di pertanian, serta memberi manfaat penduduk lokal. Jika berhasil, pendekatan ekonomi bio-sirkular akan menjadi contoh bagaimana mensinergikan pembangunan ekonomi dengan konservasi biodiversitas, menjaga lingkungan, dan kelembagaan masyarakat lokal.
T: Dengan bergabungnya CIFOR dan ICRAF saat ini, apa yang bisa dikontribusikan organisasi bagi jalan pembangunan berkelanjutan di wilayah ini?
J: Kita dalam proses memperbarui strategi regional selaras dengan strategi global CIFOR-ICRAF 2030 serta kebutuhan spesifik wilayah. Amerika Latin memiliki tantangan unik dan harus memainkan peran krusial dalam organisasi global seperti CIFOR-ICRAF, yang berupaya mendukung negara-negara Amerika Latin dan mitra, serta membangun agenda Selatan-Selatan yang kuat.
Wilayah ini memiliki lingkungan yang relatif matang, baik inovasi teknis maupun pemajuan kebijakan dapat diuji dan dikembangkan. Peran yurisdiksi sub-nasional dalam memajukan keberlanjutan sangat penting di Amerika Latin, dan dapat menjadi contoh dunia, sebagaimana dicontohkan oleh peran terdepan yurisdiksi subnasional Peru, Brasil, dan Bolivia dalam Satuan Tugas Iklim dan Hutan Gubernur (GCF).
Kita terlengkapi dengan baik untuk mendukung pembangunan dan ko-kreasi solusi berbasis alam. Hal ini mencakup peningkatan bioekonomi serta keragaman dan kekayaaanya, mengembangkan agroforestri dan agroekologi di area produktif, dan membantu melindungi ekosistem perawan, khususnya dengan menciptakan ekonomi kaya dari pohon dan hutan dalam zona penyangga di sekitar kawasan lindung. Di banyak bagian, Amerika Latin dapat menjadi contoh bagaimana membuat iklim dan biodiversitas bekerja bagi ekonomi – dan vice versa.
T: Apa langkah berikut organisasi di wilayah ini?
J: Kami memperluas portofolio dan telah menetapkan tiga tujuan pekerjaan kami dengan para mitra di wilayah ini:
- Membantu menstabilkan garis depan hutan di Amazon melalui proyek di antarmuka hutan-pertanian, yang bertujuan untuk mengamankan tenurial, mengembangkan adaptasi model teknis dan layanan konsultasi desa serta perangkat untuk pembangunan agroforestri, serta menciptakan peluang ekonomi bagi petani.
- Mendukung rantai nilai pembangunan berkelanjutan di wilayah ini dalam kontriusi menurunkan deforestasi (termasuk rantai nilai nol-deforestasi) dan degradasi hutan serta meningkatkan manajemen lahan dan hutan berkelanjutan.
- Membantu negara dan pelaku di wilayah ini dalam memobilisasi potensi solusi berbasis alam untuk aksi iklim (adapatasi dan mitigasi), restorasi, konservasi biodiversitas, dan ko-manfaat lain, dengan penekanan pada perlindungan, inklusi sosial, pendekatan berbasis hak, khususnya pada Masyarakat Adat dan komunitas lokal, serta perempuan dalam kelompok ini.
Saat ini kami hadir di Brasil dan Peru, tetapi juga bertujuan mengembangkan dukungan untuk negara-negara lain, serta spektrum luas para pelaku di Amerika Latin.
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org