Berita

Penjelasan: Bagaimana Pohon Melindungi Kita dari Banjir

Seiring dengan banjir yang melanda Afrika Timur dan Brasil, pelajaran alam apa yang bisa dipetik dalam mencegah kerusakan di masa depan?
Bagikan
0
Potret bentang alam sungai di Desa Buluq Sen, Kabupaten Kutai Kertanegara. Kalimantan Timur. Foto oleh: Nanang Sujana/CIFOR-ICRAF

Bacaan terkait

Saat ini, sebagian Afrika Timur – mencakup Kenya, Tanzania dan Rwanda – serta selatan Brasil terendam air. Tidak biasanya, dalam beberapa pekan terakhir hujan deras menerjang rumah dan masyarakat hingga menimbulkan kerusakan.

Di seluruh dunia, banjir tak terduga membuat ratusan ribu keluarga mengungsi, selain ratusan korban jiwa akibat meluapnya sungai dan kanal. Rumah, jembatan dan infrastruktur lain rusak.

Krisis kemanusiaan menerpa.

Kondisi lebih suram masih akan datang. Perubahan iklim membuat hujan ekstrem akan makin sering, menyebabkan banyak masyarakat diterpa banjir – terutama di dataran banjir yang tidak memiliki infrastruktur drainase yang cukup.

Meskipun demikian, perencanaan proaktif dengan belajar dari sistem alam dalam menghadapi banjir besar, bisa membantu. Tidak harus rumit juga. Pohon, misalnya, dapat menjadi sekutu kuat dalam mencegah banjir. Ini Caranya.

Memperlambat laju

Pepohonan bertindak seperti payung saat hujan deras, mencegat air jauh dengan daunnya. Dengan memperlambat jatuhnya air ke permukaan, berkurang pula risiko banjir mendadak dari limpahan saluran air. Penundaan ini juga memungkinkan air menguap kembali ke atmosfer tanpa menyentuh tanah.

Menyerap air hujan 

Akar pohon merupakan spons alami: akar menyerap air hujan dan menyimpannya. Saat bertumbuh, sistem akar ini juga melonggarkan tanah sekitarnya, mengurangi pemadatan dan membantu air menyerap lebih dalam ke tanah. Aliran permukaan berkurang dan memungkinkan air masuk ke tanah secara perlahan, mengisi kembali suplai air tanah.

Mencegah erosi 

Hujan deras yang menghantam tanah gundul, menyebabkan erosi. Permukaan tanah subur tersapu dan meningkatnya sedimen di saluran air memperparah banjir. Selain memperlambat arus air permukaan, sebagaimana dijelaskan, pohon juga menahan tanah dengan akarnya, serta melindunginya dengan daun gugur, hingga mencegah erosi dan menjaga kesehatan saluran air.

Pohon tepat di tempat yang tepat

Tidak semua pohon cocok di sembarang tempat, pilihan spesies dan lokasi sangat penting untuk memetik manfaat maksimal dan memperbesar peluang penanaman terjaga dalam jangka panjang. Misalnya, menanam spesies pohon besar dan berat terlalu dekat dengan saluran air malah memperburuk risiko banjir, sedangkan memilih spesies yang bermanfaat bagi keamanan pangan dan penghidupan, seperti pohon buah dapat meningkatkan daya beli dan perlindungan lokal. Dengan demikian, rencana penanaman pohon pelindung banjir perlu selalu berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait, seperti dewan kota, organisasi masyarakat sipil dan masyarakat setempat.

‘Titian di atas air deras’ alami

Krisis iklim makin parah, diiringi meningginya biaya menjalaninya. Jadi membesarkan hati menemukan solusi berbasis alam dengan biaya yang efektif dalam menjawab mitigasi dan adaptasi, serta dalam jangkauan sebagian besar masyarakat.

Sebagaimana dinyatakan Éliane Ubalijoro, Direktur Utama Pusat Penelitian Kehutanan Internasional dan World Agroforestry dalam artikel opini terbarunya. Hutan dan pepohonan “dapat membantu mengakhiri laju konstan tonggak perubahan iklim yang semakin sering kita lihat dalam dekade terakhir… terdapat [sejumlah] ‘titian’ penting bagi masa depan dengan stabilitas iklim dari bumi yang layak huni ini.”

Kebijakan Hak Cipta:
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org