Beberapa bulan lagi menjelang sidang COP (Conference of the Parties) ke 6 Konvensi Perubahan Iklim yang akan diselenggarakan di Hague pada bulan November mendatang, Anda dapat menduga banyak orang yang akan membicarakan tentang hutan dan karbon. Konferensi sebelumnya yang menghasilkan Clean Development Mechanism (CDM) atau Mekanisme Pembangunan Bersih memungkinkan negara-negara maju menerima kredit untuk proyek-proyek tertentu yang mereka biayai di negara-negara berkembang dengan cara menghitung apakah mereka telah memenuhi target emisi karbon sebagaimana yang telah disepakati di Kyoto. Satu isu besar pada COP-6 adalah masuk tidaknya proyek yang memanfaatkan hutan sebagai gudang karbon dibawah CDM. Saat ini gambaran jangka pendek tentang hal tersebut tampaknya belum baik, tetapi mungkin saja dapat berubah.
Kebanyakan kontroversi menyangkut masuk tidaknya proyek hutan ke dalam CDM ada diseputar masalah akunting, pemantauan dan kebocoran. Bagaimana kita dapat dengan yakin mengukur banyaknya kandungan karbon yang ada di hutan dan berapa banyak yang mampu disimpan? Bagaimanakah pemerintah dapat menjelaskan tuntutan tentang cadangan/simpanan karbon hutan sedemikian rupa hingga hemat biaya, transparan dan dapat dipercaya? Bagaimana kita tahu bahwa jika kita menghentikan penebang dan petani yang bekerja di satu hutan, maka mereka tidak akan dengan mudahnya pindah ke tempat lainnya dan tetap melakukan kegiatan yang melepaskan karbon ke atmosfer?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut sejumlah pemerintah dan perusahaan peralatan telah mendanai proyek karbon hutan untuk melihat bagaimana keseluruhan system tersebut pada prakteknya dapat berjalan baik. Salah satu contoh proyek “The Noel Kempff Climate Exchange Project” di Bolivia, baru-baru ini menerbitkan satu set “Protokol Operasi Teknis untuk melakukan pemantauan, akunting dan pelaporan kebocoran karbon, verifikasi dan supervisi” yang menjelaskan secara tepat bagaimana rencana proyek untuk menangani isu tersebut. Proyek The Noel Kempff ini termasuk pula perluasan taman nasional dan pembayaran kepada pemegang Hak Pengusahaan Hutan untuk menghentikan penebangan di dalam kawasan.
Protokol membahas kebocoran di tingkat mikro dan makro. Kebocoran di tingkat mikro berhubungan dengan petani lokal dan perusahaan penebangan yang kehilangan aksesnya terhadap hutan sebagai akibat dari berlangsungnya kegiatan proyek. Proyek tersebut telah menandatangani kesepakatan kebocoran dengan perusahaan penebangan dan membiayai kegiatan yang dirancang untuk melibatkan petani yang tinggal di dekat taman nasional untuk melakukan suatu kegiatan yang hanya sedikit melepaskan karbon ke atmosfer. Proyek ini juga berupaya untuk memantau kegiatan kedua kelompok tersebut dan menggunakan lokasi kontrol untuk membandingkan jumlah emisi (buangan) karbon atau jerapan karbon di dalam kawasan proyek dan di lokasi yang sama tetapi tidak terdapat proyek. Pada tingkat makro proyek tersebut akan mempelajari kecenderungan umum dalam pola penggunaan lahan, pemanenan kayu, dan pemasaran di kawasan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi tanda-tanda dampak yang mungkin timbul yang diakibatkan oleh adanya proyek tersebut.
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org
Bacaan lebih lanjut
Anda dapat mengirimkan tanggapan atau pun permohonan copy secara gratis dalam versi Inggris atau Spanyol kepada Margo Burnham di: mailto:mburnham@tnc.org