Tentang penulis
Pablo is a Principal Scientist at CIFOR based in Bogor, Indonesia. He is the Team Leader of "Value Chains, Finance and Investments" at CIFOR, and coordinates Flagship 3 "Sustainable Value Chains and Investments" under the CGIAR Program on Forests, Trees and Agroforestry (FTA). He holds a PhD in Geography from the Graduate School of Geography at Clark University, a Msc in Agricultural Economics and a BA in Sociology. His main research areas comprise the human dimensions of global environmental change, implications of trade and investment for forests and people, land and forests governance, landscape and agrarian change, regional development and land-use change in the tropics, and public-private governance arrangements for sustainable and inclusive value chains.
Oleh penulis
Analisis
- 7 Agt 2017
Jalan panjang dan berliku menuju sawit berkelanjutan
Menemukan keseimbangan terbaik di masa depan untuk manusia, lingkungan dan keuntungan bisnis.
Analisis
- 23 Mar 2016
Mengapa ‘nol deforestasi’ hanya sekeping dari teka-teki gambar keberlanjutan?
Berbagai pelajaran dari Amazon Brasil menunjukkan pentingnya pergeseran ke arah tata guna lahan yang lebih lestari.
Analisis
- 15 Jan 2016
Nol Deforestasi di Indonesia: Komitmen, politik dan kebun sawit
Korporasi dan pemerintah sama-sama menginginkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, namun masing-masing menghadapi tantangannya sendiri. Jadi aturan mana...
Analisis
- 1 Okt 2015
Satu masalah pelik, tiga tantangan besar
Setahun sudah umur komitmen Nol Deforestasi. Perjalanan berliku masih harus ditempuh. Menemukan jalur mana yang harus disepakati bersama
Analisis
- 1 Okt 2015
Satu masalah pelik, tiga tantangan besar
Analisis
- 22 Okt 2013
Biofuel dan hutan: meninjau kembali perdebatan
Hasil dari keengganan mengatur isu sosial ekstra-teritorial, bisa menciptakan ancaman ketidakseimbangan.
Analisis
- 22 Okt 2013
Biofuel dan hutan: meninjau kembali perdebatan
Analisis
- 25 Jan 2012
Investasi internasional di sektor pertanian: Apakah pengaruh negatifnya melebihi keuntungannya?
Pertanian berskala besar tidak selalu berarti peningkatan suplai makanan, menghilangkan kesenjangan atau meningkatkan produksi.