Oleh Nita Irawati Murjani (CIFOR) dan Dyah Puspasari (FORDA)
Istilah pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (Reducing Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD)) mulai dikenal di penghujung tahun 2007 dengan mulai masuknya skema ini dalam perundingan internasional perubahan Iklim UNFCCC COP 13 di Bali. Namun sejak itu, informasi tentang REDD masih sangat sulit ditemukan. Kalaupun ada, hanya merupakan bagian dari diskusi yang lebih luas tentang perubahan Iklim. Padahal Pemerintah Indonesia sendiri telah memiliki Rencana Aksi Nasional (RAN) REDD, yang saat ini juga sedang disusun strategi pelaksanaannya.
Namun apakah REDD sudah dipahami dengan benar oleh pihak-pihak terkait dan publik? Pemahaman yang benar tentu diperlukan bila kita ingin REDD dapat terlaksana dengan baik dengan dukungan semua pihak. Tapi apakah ada referensi yang secara menyeluruh menyajikan informasi-informasi penting seputar REDD dan mudah diakses?
Jawabannya ada di website REDD-I, sebuah situs berbahasa Indonesia yang tidak hanya menyajikan beragam informasi, cerita dan hal-hal menarik terkait pelaksanaan REDD, namun juga hal-hal terkait hutan dan perubahan iklim di Indonesia. Situs ini resmi diluncurkan oleh Menteri Kehutanan pada acara Pembukaan 3rd Indogreen Forestry Expo 2011 di Jakarta Convention Center, yang akan berlangsung sampai Minggu, 14 April 2011.
Informasi Apa Saja yang tersedia di Website REDD-I?
Website ini dapat diakses di: http://www.redd-indonesia.org
Kekuatan utama website ini adalah tersedianya informasi yang mungkin akan sulit mencarinya di sumber-sumber lain seperti:
- hasil-hasil riset dan publikasi terkait REDD yang bahkan dapat diunduh secara online
- proyek percontohan (demonstration activities)
- regulasi nasional dan konsensus global terkait REDD
- pakar-pakar REDD di Indonesia, dll
Selain itu, situs ini juga menyajikan format audio visual yang berisi beragam informasi termasuk wawancara eksklusif dengan menteri Kehutanan Indonesia, Zulkifli Hasan, tentang REDD dan Tahun Internasional Kehutanan. Kedepannya, akan juga dibuat wawancara dengan para pakar dan tokoh REDD lainnya di Indonesia serta film-film menarik terkait upaya penyelamatan hutan dan mitigasi perubahan Iklim di negara dengan luasan hutan terluas di dunia ini.
Para pengguna juga akan dapat mengakses situs ini melalui situs jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube yang juga akan menjadi tautan langsung di situs ini.
Informasi lebih lanjut mengenai website ini dapat menghubungi Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan di alamat e-mail web-redd@forda-mof.org atau melalui Dyah Puspasari di nomor HP 08128248737 selaku administrator website. Situs ini dapat dilihat di booth Kementerian Kehutanan dan CIFOR selama pameran 3rd Indogreen Forestry Expo 2011.
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cgiar.org
Saat ini di Berau Kalimantan Timur telah dikembanga area percontohan pelaksanaan REDD+ tingkat Kabupaten. Silahkan mampir..
Semoga REDD+ ini bener – bener plus…
Intinya sederhana
Degradation Forest and Deforestation
Bukan berapa rupiah yang akan kita dapatkan atau berapa dollar yang akan di proyekkan…
Terima kasih untuk inputnya. Saya setuju, skema ini harus membawa manfaat bagi masyarakat luas, dan tak terkecuali masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, sekaligus menjadi skema yang mendorong pelestarian dan perluasan kembali areal hutan tropis Indonesia yang sudah sempat rusak sedemikian parah.
jangan lupa kunjungi website REDD-I di http://www.redd-indonesia.org
Terima kasih untuk share informasi-nya. Kalau Bapak/Ibu lihat di website tersebut, maka ada ruang untuk “proyek percontohan (demonstration activities)”. Kami tunggu share dari proyek REDD di Berau. Silahkan hubungi kami lebih lanjut (N.Murjani@cgiar.org) untuk mendapatkan template-nya.
konsep REDD memang harus disosialisasikan dengan gencar ke semua pihak terkait … bukan hanya pada lembaga (oemerintah dan non pemerintah) tapi juga ke semua kalangan masyarakat sehingga kita mampu berpartisipasi aktif di dalamnya … sehingga penurunan emisi GRK 26% tidak hanya ada di dokumen kebijakan akan tetapi ditindakkan secara strategis.
Terima kasih untuk masukannya, Carolina. Memang knowledge bukan segalanya tetapi sebuah awal yang sangat penting untuk memahami masalah dan kesempatan sehingga implementasinya di lapangan dapat sinergis dan tepat sasaran. Silahkan sampaikan juga pada jejaring anda tentang website ini.