Apa saja pengaruh tempat penyimpanan benih terpencil yang dibangun di gunung bersalju Norwegia bagi pohon-pohon asli yang tumbuh jauh di Afrika?
Ternyata, pengaruhnya cukup banyak
Spesies pohon yang beragam merupakan kunci pengelolaan lahan berkelanjutan, membantu menjaga kesuburan tanah, mengatur siklus air, dan mendukung keanekaragaman hayati. Konservasi keragaman spesies pohon ini penting tak hanya dalam upaya melawan degradasi lahan, tetapi juga untuk menjamin pasokan pangan, karena ekosistem yang sehat menopang pertanian dan mata pencarian jutaan orang.
Pada 25 Februari ini, Center for International Forestry Research and World Agroforestry (CIFOR-ICRAF) akan menyimpan 120.000 benih dari 13 spesies pohon asli di Svalbard Global Seed Vault, fasilitas penyimpan benih terbesar di dunia, selama pembukaan pertamanya pada tahun 2025. Ini menandai lebih dari satu dekade sejak CIFOR-ICRAF memelopori konservasi benih pohon di tempat perlindungan Arktik ini dengan membawa benih pohon pertama dari bank gennya pada tahun 2008. Simpanan terbaru tersebut mencakup spesies asli seperti Faidherbia albida, Balanites aegyptiaca, dan Adansonia digitata, yang sangat penting untuk memulihkan bentang alam Afrika yang terdegradasi.

Seorang ilmuwan di Bank Gen Pohon CIFOR-ICRAF. Foto oleh CIFOR-ICRAF
Spesies pohon Afrika ini dipilih secara khusus untuk disimpan di Svalbard karena kegunaan dan perannya dalam upaya pemulihan lahan, program wanatani, proyek reboisasi, dan ketahanan pangan.
Sekilas, pentingnya spesies pohon asli mungkin tidak langsung terlihat.
Di banyak tempat di Afrika, kata ‘eksotis’ sama sekali tidak positif dalam sebuah konteks bentang alam. Selama berabad-abad, kekuatan kolonial mengimpor dan memperkenalkan spesies pohon asing yang mengganggu dan mengancam ekosistem Afrika, mengubah siklus air, dan menggusur tanaman asli, habitat satwa liar, dan masyarakat lokal. Banyak dari spesies eksotis ini, seperti kayu putih, masih ditanam hingga saat ini karena ketersediaannya, pertumbuhannya yang cepat, atau manfaat komersialnya.
Namun, ada ribuan spesies pohon asli yang dapat memainkan peran penting dalam pemulihan bentang alam Afrika, membantu negara-negara di sana memenuhi tujuan ambisius dari Tantangan Bonn dan Inisiatif AFR100 seraya menopang mata pencarian pedesaan.
Bentang gurun
Jalan Afrika menuju restorasi masih panjang: hingga 65 persen lahan produktif di benua itu terdegradasi, sementara desertifikasi memengaruhi 45 persen wilayah daratan Afrika, menurut penelitian hutan dan bentang alam wilayah tersebut tahun 2021.
Spesies pohon asli – seperti Ficus sycomorus dan Acacia senegal – telah berevolusi selama jutaan tahun untuk tumbuh subur di bentang alam Afrika. Mereka mengembangkan mekanisme kompleks untuk mengikat nitrogen dari atmosfer, menyuburkan tanah, dan melestarikan sumber daya air.
Namun, perubahan iklim dan penggundulan hutan – yang disebabkan oleh pertanian monokultur dan meningkatnya populasi manusia – mengancam spesies asli ini. Padahal konservasi spesies asli ini sangatlah penting bagi masa depan ekologi dan ekonomi Afrika.
Selain itu, penggunaan material penanaman pohon berkualitas rendah secara meluas – dengan fokus pada spesies eksotis – telah memberi dampak buruk bagi keanekaragaman hayati, penyerapan karbon, ketahanan iklim, dan mata pencarian di Afrika sub-Sahara.
Benih untuk Afrika
Right Tree, Right Place: Seed Project (RTRP-Seed) membantu memecahkan masalah ini dengan menyediakan benih dan bibit spesies pohon asli berkualitas tinggi untuk meningkatkan pemulihan bentang alam di lima negara Afrika: Kenya, Rwanda, Ethiopia, Uganda, dan Burkina Faso.
Berlangsung hingga 2030, proyek enam tahun ini bekerja sama dengan mitra internasional, nasional, dan lokal untuk membantu negara-negara Afrika memenuhi janji pemulihan bentang alam mereka. Inisiatif ini memadukan pengetahuan lokal dan penelitian ilmiah sekaligus mendorong kerja sama antara masyarakat, lembaga publik, dan perusahaan swasta untuk memastikan upaya restorasi dapat ditingkatkan dan berkelanjutan.
Melalui strategi yang terkoordinasi, proyek ini bertujuan untuk mencapai beberapa tujuan: Pertama, proyek ini berupaya untuk mengaktifkan kebijakan dan lembaga yang memfasilitasi penyediaan benih pohon asli. Kedua, untuk mengembangkan kapasitas teknis di sepanjang rantai pengiriman benih ke bibit. Ketiga, proyek ini bertujuan untuk membangun hubungan yang kuat antara tempat-tempat pembibitan untuk memenuhi permintaan restorasi yang terus meningkat di lahan yang gundul. Dan keempat, proyek ini berkomitmen untuk berbagi pengetahuan guna menginspirasi dan mendorong inisiatif serupa dalam skala pan-Afrika.
RTRP-Seed bertujuan untuk memulihkan 20 juta hektare lahan pada tahun 2045, mencegah hilangnya 4 juta ton tanah setiap tahunnya, menyerap tambahan 19 juta ton CO₂ dan menciptakan lebih dari 80.000 lapangan pekerjaan di industri pemanenan dan industri lainnya yang terkait dengan pohon.

Alice Muchugi, ilmuwan dan pemimpin tema, mempresentasikan koleksi benih CIFOR-ICRAF. Foto oleh CIFOR-ICRAF.
Konservasi di Svalbard
Namun, menjamin pasokan benih dan bibit hanyalah sebagian dari cerita. Yang sama pentingnya adalah melestarikan spesies pohon asli untuk menjaga potensi ekologisnya yang sangat besar. Hal ini sangat mendesak, karena lebih dari 30% spesies pohon yang dikenal di dunia saat ini menghadapi ancaman kepunahan.
Tim bank gen CIFOR-ICRAF di Nairobi berdedikasi pada konservasi dan pemanfaatan sumber daya genetik pohon agroforestri secara berkelanjutan. Dengan memperoleh plasma nutfah pohon yang beragam melalui kemitraan global, mengkarakterisasikannya untuk mengidentifikasi sifat-sifat yang unggul, dan memasok material ini kepada para pengguna, bank gen saat ini melindungi 248 spesies pohon agroforestri yang punya beragam fungsi, termasuk untuk pangan, pakan ternak, kayu, obat-obatan, dan pemulihan tanah.
Namun, tidak ada bank gen yang bebas terhadap berbagai risiko potensial, termasuk perubahan iklim, bencana alam, kendala keuangan, dan konflik, yang dapat mengancam koleksi benih. Itulah sebabnya CIFOR-ICRAF telah menyetorkan benih ke Svalbard Global Seed Vault sejak fasilitas Norwegia yang ikonik ini didirikan pada tahun 2008.
Saat ini pohon-pohon asli Afrika membutuhkan dukungan kita. Generasi-generasi sebelumnya terlalu fokus pada pohon-pohon eksotis yang tumbuh cepat alih-alih menanam berbagai spesies asli yang beradaptasi dengan kondisi ekologi setempat.
Dengan pandangan ke depan yang disimbolkan dalam Svalbard Global Seed Vault, kita bisa memberikan kontribusi besar terhadap upaya pemulihan lahan di masa depan dan mendorong keberlanjutan jangka panjang dengan melestarikan benih yang tepat di tempat yang juga tepat.
Acknowledgements
The Right Tree, Right Place: Seed Project didanai oleh Kementerian Federal Jerman untuk Lingkungan Hidup, Konservasi Alam, Keselamatan Nuklir, dan Perlindungan Konsumen (BMUV) dan Inisiatif Iklim Internasional Jerman (IKI). Mitra pelaksana internasional adalah Botanic Gardens Conservation International (BGCI) dan Unique Land Use GmbH, sementara Global Landscapes Forum (GLF) mendukung peningkatan dan perluasan skala pengembangan proyek
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org