Kabar Hutan melakukan wawancara singkat dengan Panduh Tukat, Program Manager Fairventures Worldwide di sela-sela konferensi Global Landscapes Forum, Desember tahun lalu tentang perlunya kegiatan penanaman seiring sejalan dengan peningkatan ekonomi masyarakat serta dukungan ke pasar kayu.
Praktik rehabilitasi lahan apa yang tengah anda lakukan saat ini?
Saya orang Kalimantan Tengah, Saya orang Dayak dan itu merupakan tanggung jawab saya juga untuk membantu masyarakat yang ada disana karena perkembangan yang terjadi adalah kondisi mereka semakin terjepit, lahan-lahan mereka semakin sempit dengan datangnya investasi misalnya seperti perkebunan kelapa sawit yang dilakukan secara besar-besaran dan kebanyakan mereka tidak punya alternatif untuk bertahan kecuali mereka mau menjual lahannya karena sumber pemasukan mereka dari hutan itu sudah mulai berkurang.
Kami melakukan kegiatan rehabilitasi lahan-lahan yang terdegradasi. Kami memotivasi masyarakat untuk menanam lahan-lahan yang kosong atau boleh dikatakan lahan tidur sehingga memberikan satu alternatif ekonomi.
Kami memotivasi mereka memanam kayu cepat tumbuh. Jenis yang kami gunakan sementara ini sengon.
Mengapa kayu sengon karena itu dalam jangka waktu lima tahun itu sudah bisa dipanen, karena kecepatan tumbuhnya. Yang kedua karena sengon bisa menyimpan nitrogen di dalam tanah sehingga memberikan kesuburan bagi tanaman lainnya. Mereka bisa mendapatkan penghasilan lainnya jangka pendek dengan tumpang sarinya, jangka menengah sampai panjangnya adalah kayunya.
Langkah yang kami lakukan adalah setiap petani berhak mendapatkan 500 bibit sengon untuk ditanam kemudian kami melakukan pendampingan bagaimana cara merawatnya, bagaimana nanti panennya. kemudian di sisi lain kami mempersiapkan juga pasar bagi mereka, kami menghubungkan mereka ke industri yang membutuhkan kayu cepat tumbuh tersebut.
Apa alasan anda melakukan hal ini?
Lahan-lahan terdegradasi ini diakibatkan pertama dari aktivitas yang dilakukan oleh HPH yang tidak ditanam kembali. Kemudian yang lain adalah akibat kebakaran juga, akibat kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat juga sehingga bisa mengakibatkan kebarakan dan sulit untuk mengembalikan itu. Jadi perlu tindakan karena lahan terdegradasi itu lahannya menjadi rusak, kesuburannya berkurang.
Jalan yang paling baik adalah kami memotivasi mereka untuk menanam kayu cepat tumbuh itu karena kayu cepat tumbuh itu memberikan kesuburan bagi tanah. Sehingga mereka mempunyai alternatif lain untuk mengolah tanahnya.
Menurut anda, hasil apa yang sudah dirasakan dari kegiatan ini?
Sejauh ini kita belum mendapatkan hasil karena kita baru tiga tahun. Tetapi perkembangan dari 2014 – 2017 ini pertumbuhan kayu ini sudah bisa mereka lihat. Pohon yang tinggi 30 – 40 cm dalam satu tahun bisa mencapai ketinggian 6 meter. Sekarang yang sudah ikut di tahun 2014 itu sudah memiliki diameter 30 cm artinya mereka memiliki harapan untuk itu.
Di sisi lain kebutuhan industri terhadap kayu kebutuhan sebagai bahan baku kayu itu sangat besar. Ditambah lagi dengan kebijakan pemerintah bahwa untuk industri kayu yang digunakan adalah dari kayu tanaman rakyat. Jadi dengan demikian mengurangi penggunaan kayu dari hutan alam.
Kami melakukan pendekatan-pendekatan juga dengan perusahaan pengguna bahan baku, sebagai salah satu contoh kami menjalin hubungan dengan satu perusahaan di Jawa Tengah yang membutuhkan kayu setiap bulannya tidak kurang dari 1000m3.
Jadi kalau kita hitung apa yang mereka tanam untuk satu hektar itu sekitar 1000 pohon maka hanya bisa dihabiskan dalam satu hari. Artinya pasar untuk kayu ringan ini sangat besar.
Apakah ada kesulitan besar yang ditemukan?
Boleh dikatakan tidak ada ya. Hanya kita perlu meyakinkan mereka (masyarakat). Di tahun awal iya. Tapi di tahun kedua minat mereka semakin tinggi karena mereka sudah melihat buktinya bahwa apa yang kita bicarakan dengan jenis kayu cepat tumbuh itu bisa mereka buktikan dalam satu tahun dengan kecepatan tumbuhnya ketinggiannya bisa mencapai 6-7 m dalam satu tahun.
Apa harapan anda dengan kegiatan ini?
Saya hanya berharap dengan penanaman kayu cepat tumbuh ini memberikan alternatif ekonomi bagi masyarakat, di sisi lain mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Dua hal itu yang kami tekankan. Artinya kalau masyarakat itu kebutuhan ekonominya terpenenuhi dengan sendirinya lingkungannya akan menjadi lebih baik
Dua tahun ke depan kami ingin lebih banyak lagi petani yang ikut lebih bisa lagi melakukan sosialisasi karena kami memberikan sosialisasi intensif kepada mereka, informasi sebanyak mungkin.
Harapan kami tidak hanya 1 juta pohon yang bisa kami tanam tahun ini kami sudah mencapai 1 juta pohon dari 5 tahun yang kami rencanakan dalam tiga tahun kami sudah bisa merealisasikan 1 juta pohon itu.
Tahun depan kami ingin tidak hanya 1 juta pohon tetapi mungkin 100 juta pohon target kami bisa kami realisasikan ke depan.
Kami memberikan motivasi kepada masyarakat untuk menanam kayu cepat tumbuh sebagai alternatif lain untuk mengolah tanahnya
Kami persilahkan Anda untuk berbagi konten dari Berita Hutan, berlaku dalam kebijakan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). Peraturan ini mengijinkan Anda mendistribusikan ulang materi dari Kabar Hutan untuk tujuan non-komersial. Sebaliknya, Anda diharuskan memberi kredit kepada Kabar Hutan sesuai dan link ke konten Kabar Hutan yang asli, memberitahu jika dilakukan perubahan, termasuk menyebarluaskan kontribusi Anda dengan lisensi Creative Commons yang sama. Anda harus memberi tahu Kabar Hutan jika Anda mengirim ulang, mencetak ulang atau menggunakan kembali materi kami dengan menghubungi forestsnews@cifor-icraf.org