Pendekatan Yurisdiksi untuk Sawit Berkelanjutan di Indonesia

Menggali relevansi, tantangan, dan strategi implementasi pendekatan yurisdiksi untuk sawit berkelanjutan
, Thursday, 22 Feb 2024
Potret udara perkebunan kelapa sawit di Pelalawan, Riau. Foto oleh: Fajrin Hanafi/CIFOR-ICRAF

CIFOR-ICRAF bersama mitra melaui risetnya berupaya meningkatkan kesiapan kabupaten produsen sawit terpilih dalam mengimplementasikan program-program yurisdiksi (jurisdictional programs). Riset ini didasarkan pada pendekatan partisipatif, multistakeholder, dan inklusif gender.

Misi utama riset ini yaitu membangun landasan pengetahuan yang kuat tentang situasi awal, serta mengidentifikasi kebutuhan dan prioritas pembangunan. Selain itu, riset ini bertujuan untuk mengidentifikasi tindakan nasional yang dapat memberikan insentif dan mendukung implementasi pendekatan yurisdiksi, khususnya sawit berkelanjutan.

Di podcast Bincang Hutan bersama Okto Yugo, Wakil Koordinator Jikalahari, dan Ade M. Iswadi, Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Masyarakat Sipil (FKMS) Kabupaten Sintang, mari telusuri bagaimana implementasi pendekatan yurisdiksi dilakukan dalam mencapai sawit berkelanjutan di Indonesia serta langkah-langkah konkret yang dapat diambil, termasuk tantangan dan peluang yang dihadapi.

Pernyataan pada podcast ini merupakan pendapat pribadi dan tidak mewakili pandangan dari organisasi atau penyandang dana.

Copyright policy:
We want you to share Forests News content, which is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). This means you are free to redistribute our material for non-commercial purposes. All we ask is that you give Forests News appropriate credit and link to the original Forests News content, indicate if changes were made, and distribute your contributions under the same Creative Commons license. You must notify Forests News if you repost, reprint or reuse our materials by contacting forestsnews@cifor-icraf.org.