Potensi Agrosilvofishery dalam Pemulihan Lahan Gambut

Pertanian, kehutanan, dan perikanan dalam satu kesatuan
, Friday, 17 Jun 2022
Potret masyarakat yang sedang memanen ikan dari Bubu (perangkap ikan tradisional) di lahan gambut. Foto oleh: Rifky/CIFOR

Agrosilvofishery merupakan model pengelolaan lahan yang mensinergikan aspek ekologi dan ekonomi – suatu konsep teknologi tradisional ramah lingkungan dengan menggabungkan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan.

Kegiatan restorasi lahan basah, salah satunya di lahan gambut, saat ini banyak menggunakan pendekatan agrosilvofishery karena dinilai sesuai dengan pola pengusahaan lahan yang sudah ada. Artinya, masyarakat tidak perlu lagi belajar teknologi baru karena gabungan budi daya pertanian, kehutanan, dan perikanan ini sebenarnya sudah ada sejak dulu. Masyarakat lokal sudah terbiasa memanfaatkan pola ini, seperti pola fluktuasi musiman genangan air tanpa intervensi drainase di lahan gambut.

Bersama Yustina Artati, Peneliti Senior CIFOR-ICRAF, di episode terbaru Bincang Hutan, mari ketahui bersama tentang konsep dan praktik agrosilvofishery di lahan gambut serta manfaatnya bagi kehidupan dan restorasi lahan.

 

Copyright policy:
We want you to share Forests News content, which is licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0). This means you are free to redistribute our material for non-commercial purposes. All we ask is that you give Forests News appropriate credit and link to the original Forests News content, indicate if changes were made, and distribute your contributions under the same Creative Commons license. You must notify Forests News if you repost, reprint or reuse our materials by contacting forestsnews@cifor-icraf.org.